Bagian-bagian tumbuhan

Materi bagian tumbuhan.

Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan Manusia.

Volume Kubus

Menghitung Volume Kubus.

Kamis, 28 Oktober 2021

ARTIKEL REFLEKSI PROGRAM JUKSIGRAM (UNJUK POTENSI MELALUI INSTAGRAM)

  • Latar Belakang

Berdasarkan hasil pengamatan, banyak siswa yang memiliki bakat serta potensi yang belum terfasilitasi secara maksimal, sehingga siswa harus mencari tempat penyaluran bakat di luar sekolah. Hal inilah yang menjadi pertimbangan dari saya kenapa memilih program JUKSIGRAM ini. Dengan program ini diharapkan dapat menyalurkan segala potensi diri yang ada pada diri siswa. Program ini menyesuaikan dengan kodrat zaman siswa, dimana saat ini siswa yang kita bimbing merupakan generasi Z dan generasi Alpha yang sejak lahir sudah mengenal teknologi, sehingga kita dapat memfasilitasi pengembangan bakat siswa melalui media yang menyenangkan bagi siswa.

  •   Tahap Pelaksanaan Program

·         Program dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan siswa

·         Menentukan program

·         Koordinasi program dengan kepala sekolah

·         Sosialisasi program bersama dewan guru

·         Perancangan program

·         Sosialisasi program kepada siswa

·         Pelaksanaan program

·         Monitoring dan evaluasi program


*      Dokumentasi







           

Hasil Program

Adapun hasil dari program JUKSIGRAM (Unjuk Potensi melalui Instagram) adalah:

·         Siswa semakin bergairah dalam mengembangkan potensinya

·         Siswa merasa senang karena dapat menyalurkan bakat serta potensi yang dimiliki

·         Orang tua siswa sangat antusias dalam membantu anak-anaknya dalam mengembangkan potensi yang dimiliki yang selama ini belum tersalurkan

·         Siswa yang awalnya kurang percaya diri menjadi semakin percaya diri karena motivasi dari siswa lain serta guru


Refleksi Kegiatan

Setelah melaksanakan program JUKSIGRAM (Unjuk Potensi melalui Instagram) saya merasa sangat senang karena dapat memberikan ruang kepada siswa dalam mengembangkan bakat serta potensinya. Sebelum diadakannya kegiatan ini siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, karen sebelumnya guru hanya selalu berpatokan pada kompetensi kognitif siswa dengan mengabaikan potensi lain yang dimiliki oleh siswa.

            Setelah diterapkannya program ini, siswa menjadi semakin bergairah dan bersemangat dalam mengembangkan potensi serta bakat yang dimiliki.

            Pada program ini ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu pada tahap perancangan. Perancangan yang dilakukan seharusnya dirancang lebih awal sehingga waktu yang dibutuhkan lebih lama agar program dapat berlangsung lebih baik.

 

Demikian artikel yang telah saya buat.

Terima kasih.

Salam Guru Penggerak.




Senin, 05 Juli 2021

AKSI NYATA MODUL 1.4 (BUDAYA POSITIF)

A. Latar belakang

Untuk menciptakan proses pembelajaran yang nyaman bagi peserta didik dan guru diperlukan adanya penerapan budaya positif di sekolah.

Sebagai pamong dalam pembelajaran guru diharapkan dapat menciptakan inisiatif dalam penerapan budaya positif.

Hal ini juga dilatarbelakangi oleh bahwa sekolah memiliki peran penting dalam penanaman karakter.

B. Deskripsi Aksi Nyata

Adapun aksi nyata yang telah dilakukan sebagai berikut:
  • Membuat kesepakatan kelas
  • Penerapan disiplin positif
  • Penerapan pembiasaan positif
  • Penerapan konsekuensi
Aksi nyata ini dilakukan agar terciptanya budaya positif di kelas pada khususnya dan di sekolah pada umumnya

C. Hasil dari Aksi Nyata

Adapun hasil dari aksi nyata ini adalah sebagai berikut:
  • Terciptanya budaya positif di kelas
  • Terciptanya budaya positif di sekolah
  • Siswa menjadi nyaman belajar di kelas

D. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan

Adapun pembelajaran yang diperoleh dari penerapan aksi nyata ini adalah dalam penerapan budaya positif di kelas diperlukan adanya komitmen antara guru dan siswa untuk menerapkannya secara konsisten dan berkelanjutan. Saat pelaksanaan aksi nyata, ada beberapa siswa yang belum berkomitmen secara penuh dalam menerapkan kesepakatan kelas.

E. Rencana perbaikan

Adapun rencana perbaikan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
  • Mengajak seluruh siswa agar menerapkan secara konsisten
  • Merevisi bersama-sama kesepakatan yang memberatkan bagi beberapa siswa

F. Dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan

Gambar 01. Penyusunan kesepakatan kelas


Gambar 02. Kesepakatan kelas


Gambar 03. Revisi kesepakatan kelas



Rabu, 21 Oktober 2020

Inovasi Pembelajaran/ Implementasi Pemanfaatan Rumah Belajar

Belajar Tata Surya Asyik dengan Wahana Jelajah Angkasa melalui Model Project Based Learning



Apa Model Project Based Learning (PjBL)
Goodman dan Stivers (2010) mendefinisikan Project Based Learning (PjBL) merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok. 

Menurut Afriana (2015), pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Pengalaman belajar peserta didik maupun konsep dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek.

Mengapa Model Project Based Learning (PjBL)
Karakteristik model Project-based Learning diantaranya yaitu peserta didik dihadapkan pada permasalahan konkret, mencari solusi, dan mengerjakan projek dalam tim untuk mengatasi masalah tersebut.


Pada model PjBL peserta didik tidak hanya memahami konten, tetapi juga menumbuhkan keterampilan pada peserta didik bagaimanan berperan di masyarakat. Keterampilan yang ditumbukan dalam PjBl diantaranya keterampilan komunikasi dan presentasi, keterampilan manajemen organisasi dan waktu, keterampilan penelitian dan penyelidikan, keterampilan penilaian diri dan refleksi, partisipasi kelompok dan kepemimpinan, dan pemikiran kritis.

Fitur Wahana Jelajah Angkasa (Rumah Belajar)


Fitur Wahana Jelajah Angkasa dapat di akses di portal Rumah Belajar melalui http://belajar.kemdikbud.go.id/
Fitur Wahana Jelajah Angkasa dapat digunakan peserta didik dan pendidik melakukan jelajah luar angkasa secara virtual (maya) dengan penampakan 3 dimensi (3D). Keinginan belajar astronomi sering kali terbentur akses dan fasilitas. Namun, kini belajar astronomi bisa lebih mudah. Ada Wahana Jelajah Angkasa (World Wide Telescope) yang terwujud dari kerja sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Microsoft Indonesia.


Diagram Tahap Pelaksanaan Project Based Learning

Berdasarkan diagram tersebut, langkah-langkah pelaksanaan Project Based Learning dengan memanfaatkan fitur Wahana Jelajah Angkasa dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the big question) Pembelajaran dimulai dengan sebuah pertanyaan driving question yang dapat memberi penugasan pada peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil hendaknya sesuai dengan realita dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Siswa mengamati dan menggunakan fitur Wahana Jelajah Angkasa pada Portal Rumah Belajar.
Penyamapaian Pertanyaan Menantang kepada Siswa

  • Merencanakan proyek (design a plan for the project). Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dengan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapakan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan proyek.
  • Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule). Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola waktu yang ada. Biarkan peserta didik mencoba menggali sesuatu yang baru, akan tetapi pendidik juga harus tetap mengingatkan apabila aktivitas peserta didik melenceng dari tujuan proyek. Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah proyek yang membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya, sehingga pendidik meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya secara berkelompok di luar jam sekolah. Ketika pembelajaran dilakukan saat jam sekolah, peserta didik tinggal mempresentasikan hasil proyeknya di kelas.
  • Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the project). Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, pendidik berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik. Pendidik mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan kelompok.
  • Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome). Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik, serta membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Penilaian produk dilakukan saat masing-masing kelompok mempresentasikan produknya di depan kelompok lain secara bergantian.
 
Hasil Project Tata Surya Siswa

  • Evaluasi (evaluate the experience). Pada akhir proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

Sumber Referensi
Division of Teaching and Learning Office of Curriculum, Standards, and academic Engagement. 2009.         Project-Based Learning: Inspiring Middle School Students to Engage in Deep and Active                         Learning.  New York. http://blog.ncue.edu.tw/sys/lib/read_attach.php?id=11950 diakses 19                     Januari 2019 
Educational Technology Division Ministry of Education, Malaysia. Project-Based Learning Handbook,         "Educating the Millennial Learner". http://fliphtml5.com/ygry/apzb/basic, diakses         19 Januari         2019.
Nurohman, Sabar. Pendekatan Project Based Learning Sebagai upaya Internalisasi Scientific Method             Bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309687/project-            based-learning.pdf diakses 19 Januari 2019

Vlog PembaTIK Level 4 Tahun 2020

Berikut ini merupakan tugas vlog PembaTIK Level 4 Berbagi Tahun 2020.

 


Senin, 19 Oktober 2020

Kegiatan Tatap Maya Sesi 3 (Mengenal Lebih Jauh Mengenai Rumah Belajar)

Kegiatan berbagi yang ketiga berjudul "Mengenal Lebih Jauh Mengenai Rumah Belajar" yang kami selenggarakan pada tanggal 17 Oktober 2020.

Kegiatan ini berkolaborasi dengan SRB Provinsi Bali lainnya, yang kami adakan secara tatap maya melalui aplikasi zoom meeting.

Berikut ini merupakan flyer dari kegiatan ini.


Berikut ini merupakan screenshoot kegiatan berbagi sesi 3.









Berikut ini merupakan daftar hadir peserta kegiatan ini.








Kegiatan Tatap Maya Sesi 2 (Webinar Pendidikan Pemanfaatan Portal Rumah Belajar dan Pembuatan Video Pembelajaran)

Kegiatan berbagi sesi 2 ini berjudul "Webinar Pendidikan Pemanfaatan Portal Rumah Belajar dan Pembuatan Video Pembelajaran" yang kami selenggarakan pada tanggal 13 Oktober 2020.

Peserta kegiatan ini adalah KKG guru SD Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Kegiatan ini dilakukan secara tatap maya melalui zoom meeting.

Berikut ini merupakan flyer kegiatan berbagi ini.


Berikut ini merupakan cuplikan video kegiatan berbagi ini.


Berikut ini merupakan screenshoot kegiatan berbagi sesi 2.






Berikut ini merupakan daftar hadir peserta webinar.



Kegiatan Tatap Maya Sesi 1 (Pemanfaatan Rumah Belajar dan Pembuatan Video Pembelajaran dengan OBS)

Kegiatan berbagi sesi pertama ini bersama guru-guru anggota MGMP Matematika SMP Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, dengan judul  "Pemanfaatan Rumah Belajar dan Pembuatan Video Pembelajaran dengan OBS"

Kegiatan ini dilakukan secara tatap maya melalui aplikasi zoom meeting.

Berikut ini merupakan flyer dari kegiatan ini.


Kegiatan ini dilakukan dengan berkolaborasi dengan SRB lainnya.
Pelaksanaan kegiatan berbagi ini pada tanggal 12 Oktober 2020.

Berikut ini merupakan cuplikan kegiatan berbagi sesi 1.




Berikut ini merupakan screenshoot kegiatan berbagi yang telah kami lakukan.






Berikut ini merupakan daftar hadir peserta kegiatan ini.