Belajar Tata Surya Asyik dengan Wahana Jelajah Angkasa melalui Model Project Based Learning
Apa Model Project Based Learning (PjBL)Goodman dan Stivers (2010) mendefinisikan Project Based Learning (PjBL)
merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran
dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan
kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
Menurut Afriana (2015), pembelajaran berbasis proyek merupakan model
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman
belajar yang bermakna bagi peserta didik. Pengalaman belajar peserta didik maupun
konsep dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran
berbasis proyek.
Mengapa Model Project Based Learning (PjBL)
Karakteristik model Project-based Learning diantaranya yaitu peserta didik
dihadapkan pada permasalahan konkret, mencari solusi, dan mengerjakan projek
dalam tim untuk mengatasi masalah tersebut.
Pada model PjBL peserta didik tidak hanya memahami konten, tetapi juga
menumbuhkan keterampilan pada peserta didik bagaimanan berperan di
masyarakat. Keterampilan yang ditumbukan dalam PjBl diantaranya keterampilan
komunikasi dan presentasi, keterampilan manajemen organisasi dan waktu,
keterampilan penelitian dan penyelidikan, keterampilan penilaian diri dan refleksi,
partisipasi kelompok dan kepemimpinan, dan pemikiran kritis.
Fitur Wahana Jelajah Angkasa dapat digunakan peserta didik dan pendidik melakukan jelajah luar angkasa secara virtual (maya) dengan penampakan 3 dimensi (3D). Keinginan belajar astronomi sering kali terbentur akses dan fasilitas. Namun, kini belajar astronomi bisa lebih mudah. Ada Wahana Jelajah Angkasa (World Wide Telescope) yang terwujud dari kerja sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Microsoft Indonesia.
Diagram Tahap Pelaksanaan Project Based Learning
Berdasarkan diagram tersebut, langkah-langkah pelaksanaan Project Based Learning dengan memanfaatkan fitur Wahana Jelajah Angkasa dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the big
question) Pembelajaran dimulai dengan sebuah pertanyaan driving question yang
dapat memberi penugasan pada peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas.
Topik yang diambil hendaknya sesuai dengan realita dunia nyata dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalam. Siswa mengamati dan menggunakan fitur Wahana Jelajah Angkasa pada Portal Rumah Belajar.
Penyamapaian Pertanyaan Menantang kepada Siswa
- Merencanakan proyek (design a plan for the project). Perencanaan dilakukan
secara kolaboratif antara pendidik dengan peserta didik. Dengan demikian peserta
didik diharapakan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi
tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab
pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung,
serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan proyek.
- Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule). Pendidik dan peserta didik secara
kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Waktu
penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola
waktu yang ada. Biarkan peserta didik mencoba menggali sesuatu yang baru,
akan tetapi pendidik juga harus tetap mengingatkan apabila aktivitas peserta didik
melenceng dari tujuan proyek. Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah
proyek yang membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya, sehingga
pendidik meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya secara
berkelompok di luar jam sekolah. Ketika pembelajaran dilakukan saat jam sekolah,
peserta didik tinggal mempresentasikan hasil proyeknya di kelas.
- Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the
project). Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas
peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara
memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, pendidik
berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik. Pendidik mengajarkan
kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah kelompok. Setiap peserta
didik dapat memilih perannya masing masing dengan tidak mengesampingkan
kepentingan kelompok.
- Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome). Penilaian
dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian standar,
berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing masing peserta didik, memberi
umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik,
serta membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Penilaian produk dilakukan saat masing-masing kelompok mempresentasikan
produknya di depan kelompok lain secara bergantian.
Hasil Project Tata Surya Siswa
- Evaluasi (evaluate the experience). Pada akhir proses pembelajaran, pendidik dan
peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah
dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada
tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
Sumber Referensi
Division of Teaching and Learning Office of Curriculum, Standards, and academic
Engagement. 2009. Project-Based Learning: Inspiring Middle School Students to
Engage in Deep and Active Learning. New York.
http://blog.ncue.edu.tw/sys/lib/read_attach.php?id=11950 diakses 19 Januari
2019
Educational Technology Division Ministry of Education, Malaysia. Project-Based
Learning Handbook, "Educating the Millennial Learner".
http://fliphtml5.com/ygry/apzb/basic, diakses 19 Januari 2019.
Nurohman, Sabar. Pendekatan Project Based Learning Sebagai upaya Internalisasi
Scientific Method Bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309687/project- based-learning.pdf
diakses 19 Januari 2019